Abstract:
Ketapang merupakan tumbuhan yang hidup di pinggir pantai, daun ketapang seringkali menjadi sampah yang berserakan karena sifat tumbuhan tersebut yang beranggas, namun memiliki banyak manfaat salah satunya menjadi bahan baku fermentasi untuk menyeimbangkan pH air pada akuarium ikan hias. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketepatan pengadaan bahan baku fermentasi daun ketapang dan mengurangi biaya persediaan bahan baku pada Agroindustri ElbarcaFeed Store di Kota Tasikmalaya menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Analisis data dilakukan dengan menghitung Economic Order Quantity (EOQ), Safety Stock (SS), Re-Order Point (ROP), dan Total Inventory Cost (TIC). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan pengadaan bahan baku yang diterapkan oleh ElbarcaFeed Store saat ini memiliki total biaya persediaan sebesar Rp 3.192.750/tahun, dengan frekuensi pembelian 12 kali setahun dan rata-rata pembelian 87,5 Kg/bulan. Agroindustri ini juga belum menerapkan safety stock dan re-order point. Setelah menerapkan metode EOQ, jumlah pemesanan optimal adalah 338 Kg/pesanan dengan frekuensi 3 kali setahun (setiap 4 bulan sekali). Penerapan EOQ menghasilkan safety stock sebesar 12,5 Kg dan re-order point sebesar 15,625 Kg. Perhitungan total inventory cost dengan metode EOQ menunjukkan penurunan biaya menjadi Rp 2.207.250/tahun, yang berarti penghematan sebesar Rp 985.500/tahun dibandingkan dengan kebijakan agroindustri saat ini.