Abstract:
Penelitian ini dilatar belakangi oleh belum optimalnya Kinerja Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis di Wilayah Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis. Hal tersebut terlihat dari belum adanya pelatihan dan pengembangan keberlanjutan bagi penagwas sekolah dasar,beban administrasi yang tinggi dan komunikasi pengawas sekolah dengan pihak dinas Pendidikan, guru dan kepala sekolah belum sepenuhnya optimal. Metode penelitian yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data terdiri dari data primer dengan jumlah 8 (delapan) informan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan (literatur dan dokumentasi), studi lapangan (observasi dan wawancara) serta triangulasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap 13(tiga belas) indikator pada 5 (lima) dimensi kinerja pengawas sekolah dasar diketahui bahwa 4 (empat) indikator sudah optimal, sementara 9(sembilan) indikator belum berjalan secara optimal. Kualitas kerja terhambat oleh minimnya pelatihan berkelanjutan dan tingginya beban administrasi. Ketepatan waktu terganggu karena jumlah pengawas yang tidak sebanding dengan jumlah sekolah binaan. Inisiatif pengawas masih rendah karena dominasi pendekatan administratif dan lemahnya kapasitas dalam pengambilan keputusan. Komunikasi juga belum efektif akibat kendala teknis, koordinasi yang lemah, dan penggunaan bahasa yang kurang komunikatif. Namun, pada aspek kemampuan, pengawas dinilai cukup optimal karena mampu menjalankan fungsi akademik dan manajerial serta bekerja sama dengan baik. Upaya-upaya yang dilakukan yaitu: pengawas sekolah didorong mengikuti pelatihan daring secara mandiri serta mengikuti program pelatihan yang disusun secara sistematis dan terencana. Pengawas juga dituntut berinovasi dalam memanfaatkan teknologi komunikasi, menyusun jadwal supervisi sejak awal tahun, serta membangun kepercayaan dalam penyelesaian masalah melalui pendekatan objektif dan dialog langsung dengan pihak sekolah. Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis merancang pelatihan khusus untuk meningkatkan kemampuan pengawas dalam menangani konflik, serta mengembangkan platform digital agar gagasan pengawas lebih mudah diakses oleh guru dan kepala sekolah. Selain itu, pengawas mulai memanfaatkan media seperti WhatsApp, email resmi, dan penjelasan lisan dalam rapat atau kunjungan langsung, serta menyederhanakan dokumen tertulis untuk meningkatkan kejelasan dan ketepatan waktu dalam penyampaian informasi
