Abstract:
Pembangunan Bendungan Leuwikeris sangat diperhatikan sekali faktor keamanan (safety factor) dari resiko keruntuhan bendungan. Salah satu faktor keruntuhan bendungan adalah rembesan yang tidak dapat terpantau secara langsung dan tidak dapat dikendalikan. Rembesan yang terjadi merupakan keluarnya aliran air dan butir-butir tanah (piping) pada bagian hilir bendung, jika kejadian tersebut tidak ditangani dengan tepat dapat berakibat pada runtuhnya bendungan. Dinding penghalang (diaphragm wall) adalah salah satu jenis dinding penahan tanah yang dapat berfungsi sebagai penahan rembesan. Untuk dapat mengendalikan rembesan maka bangunan diaphragm wall harus dilakukan uji pemompaan (pumping test) sebagai indikator keefektifan fungsi pada Bendungan Leuwikeris.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan perbaikan pondasi tubuh bendungan utama menggunakan Diaphragm Wall dalam mengatasi potensi rembesan dengan metode pumping test pada pembangunan Bendungan Leuwikeris. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian analisis dengan pendekatan data secara kualitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk data, gambar dan skema. Data didapat dari Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, Kontraktor Pelaksana yaitu data justifikasi teknis, work method statement diapraghm wall, gambar kerja, dan data pendukung lain. Selanjutnya akan dianalisa serta dilihat metode pelaksanaannya baik dari pekerjaan Diaphragm Wall sampai pada metode pumping test.
Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan pekerjaan dinding penghalang dengan Diaphragm Wall berjalan sesuai prosedur dan berhasil baik dengan didukung oleh hasil uji rembesan menggunakan pumping test antara pra konstruksi dan pasca konstruksi dinding penghalang (Diafragma Wall) menunjukan keefektifan fungsi dari dinding halang tersebut.
