Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Peran Kelompok Sadar Wisata Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran yang belum optimal dalam hal Pengembangan Objek Wisata Tebing Nanggerang. Adapun indikator permasalahan yang muncul seperti: kurangnya SDM yang memadai pada Pokdarwis Desa Bagolo, Pokdarwis Desa Bagolo Kurang optimal dalam menjalin kerjasama dengan pemerintah atau swasta dalam memperoleh dukungan finansial untuk pengembangan Tebing Nanggerang, kurangnya promosi yang dilakukan oleh Pokdarwis Desa Bagolo untuk memperkenalkan Tebing Nanggerang. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana Peran Kelompok Sadar Wisata dalam Pengembangan Objek Wisata Tebing Nanggerang Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran?”.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Peran Kelompok Sadar Wisata dalam Pengembangan Objek Wisata Tebing Nanggerang Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran. Dalam penelitian ini menggunakan teori peran menurut Ife dan Tesoriero (2016:558) yaitu Peran Fasilitatif, Peran Edukasi, Peran Representasi, dan Peran Teknis. Desain Penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Jumlah informan sebanyak 7 (tujuh) orang, dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan dan studi lapangan berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun teknik pengolahan/analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian, bahwa Peran Kelompok Sadar Wisata dalam Pengembangan Objek Wisata Tebing Nanggerang Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran belum berjalan optimal. Hal ini dapat dilihat dari 12 (dua belas) indikator, terdapat 8 (delapan) indikator yang belum terlaksana dengan baik, dan 4 (empat) indikator yang sudah terlaksana tetapi belum optimal. Hambatan yang dihadapi Pokdarwis dalam menjalankan perannya yaitu: terbatasnya anggaran untuk pengembangan Tebing Nanggerang, sulit menyesuaikan waktu untuk berdiskusi, belum adanya pembinaan dan pelatihan dari pemerintah kepada Pokdarwis. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu: bekerjasama dengan pemerintah desa, dinas pariwisata, investor swasta, masyarakat, dan perguruan tinggi terkait fasilitas wisata, pendanaan, pelatihan, dan promosi untuk Pengembangan Objek Wisata Tebing Nanggerang.