dc.description.abstract |
Daerah persimpangan sering menjadi masalah, karena tidak adanya sinyal sehingga menimbulkan kemacetan dan antrian yang cukup panjang dilengan simpang. Simpang tak bersinyal dapat menjadi titik kemacetan terutama pada jam-jam sibuk.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan cara pengumpulan data-data perencanaan yang dibutuhkan untuk dilakukan analisis. Teknik analisis yang digunakan yaitu dengan menganalisis kapasitas jalan, derajat kejenuhan, tundaan, peluang antrian dan analisis tingkat pelayanan.
Hasil penelitian bahwa simpang empat di Jalan Raya Sumedang-Cibeureum Kabupaten Tasikmalaya mengalami volume lalu lintas sebanyak 1273 kendaraan dengan kapasitas simpang yang diestimasi mencapai 2900. Meskipun derajat kejenuhan (DS) masih di bawah kapasitas maksimum, nilai DS sebesar 0,58 menunjukkan potensi peningkatan kejenuhan yang dapat menghambat kelancaran operasi simpang. Tundaan geometrik simpang sebesar 6,94 detik per satuan menit (det/smp) mengindikasikan penurunan efisiensi pergerakan kendaraan yang dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas. Tingkat pelayanan simpang berada dalam kategori "B", menandakan kestabilan arus lalu lintas, namun adanya pembatasan kecepatan operasi mungkin terkait dengan volume lalu lintas. |
en_US |