Abstract:
ESI DEWI LESTARI, 2024. PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KANTOR KECAMATAN CIPAKU KABUPATEN CIAMIS.
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan belum optimalnya Administrasi Kependudukan di Kantor Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis. Hal itu terlihat dari indikator-indikator masalah seperti, minimnya kapasitas dan kompetensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia, pegawai petugas pelayanan kurang responsif
adalah untuk mengetahui Pelayanan Administrasi Kependudukan di Kantor Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan jumlah informan sebanyak 8 orang. Teknik pengumpulan data adalah studi kepustakaan (literatur dan dokumentasi), studi lapangan (observasi dan wawancara). Teknik pengolahan/analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan Pelayanan Administrasi Kependudukan Di Kantor Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis belum berjalan optimal. Dimana dari dari 14 indikator yang diteliti 2 diantaranya sudah optimal sedangkan 12 indikator lainnya belum optimal. Hambatan-hambatan yang ditemukan dalam Pelayanan Administrasi Kependudukan Di Kantor Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis yaitu kapasitas ruang tunggu yang terbatas, kekurangan fasilitas bagi penyandang disabilitas, sistem komputer yang bermasalah, masih ada petugas yang kurang responsif, masih terjadi kesalahan dalam pencatatan data, kurangnya penjelasan yang jelas mengenai prosedur yang diberikan, proses penyelesaian dokumen sering mengalami keterlambatan, petugas pelayanan yang sering tidak mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, beberapa petugas belum menunjukkan sikap ramah, sopan, dan santun secara konsisten, petugas belum efektif dalam menangani kesalahan yang terjadi. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yaitu melakukan perawatan dan pembaruan peralatan, memastikan bahwa fasilitas yang dapat diakses oleh semua masyarakat, meningkatkan komunikasi antara petugas pelayanan dan masyarakat, melakukan himbauan kepada para pegawai supaya bisa lebih teliti dalam bekerja, melakukan pengimplementasian sistem yang lebih efisien, terus melakukan evaluasi dan koreksi data untuk meminimalkan kesalahan dalam memasukkan data, memanfaatkan teknologi informasi secara lebih optimal, menerapkan sanksi atau tindakan korektif bagi petugas yang tidak mematuhi SOP, mengumpulkan feedback secara rutin dari masyarakat, memastikan bahwa pelayanan yang diberikan sesuai dengan harapan masyarakat dengan meningkatkan kesadaran dan komitmen petugas terhadap pentingnya prinsip 5S yang menekankan etika pelayanan.