Abstract:
Latar Belakang: Gangguan jiwa adalah suatu sindrom atau pola perilaku yang signifikan secara klinis, berhubungan langsung dengan stress (penderitaan), dan menyebabkan gangguan (impairment) pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia. Gangguan jiwa merupakan permasalahan internasional yang apabila tidak dapat ditangani akan cenderung meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data Dinkes Kota Tasikmalaya, jumlah penderita gangguan jiwa ditemukan sebanyak 528 orang pada tahun 2016, 624 orang pada tahun 2017, dan 666 orang pada tahun 2018. jumlah kasus gangguan jiwa di Kota Tasikmalaya mengalami peningkatan. Bersumber pada data jumlah pasien rawat inap jiwa Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya bulan Agustus – Desember 2023 sebanyak 134 pasien, mayoritas pasien datang dengan keluhan tidur terganggu atau kurang selama berhari-hari karena cemas yang dirasakan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan tingkat kecemasan pada pasien gangguan jiwa di Ruang Rawat Inap Jiwa RS Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, desain penelitian deskriptif korelasional, dengan pendekatan cross-sectional. Total responden sebanyak 21 orang/pasien dengan metode accidental sampling. Jenis data yang digunakan data primer dengan kuesioner. Variabel independen adalah kualitas tidur dan tingkat kecemasan sebagai variabel dependen. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis menggunakan Spearman’s rank dengan α = 0,05. Hasil: Penelitian ini menunjukkan terdapat korelasi antara kualitas tidur yang buruk dan tingkat kecemasan pada pasien gangguan jiwa dengan nilai ρ = 0.895. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan tingkat kecemasan pada pasien gangguan jiwa di Ruang Rawat Inap Jiwa Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya.