Abstract:
Building Information Modelling (BIM) adalah proses inovatif yang memungkinkan
pembuatan dan pengelolaan model digital untuk proyek bangunan dan infrastruktur,
sehingga meningkatkan kolaborasi, efisiensi, dan akurasi sepanjang siklus proyek.
Hasil penelitian mengenai implementasi pekerjaan rangka atap baja ringan pada
Proyek Pembangunan Gedung Kesehatan Puskesmas Tanjung Jaya di Kecamatan
Tanjungjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menunjukkan bahwa penerapan
BIM menawarkan sejumlah keuntungan signifikan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan data primer yang diperoleh
dari observasi lapangan dan wawancara, serta data sekunder berupa Detail
Engineering Design, Estimasi Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan jadwal proyek.
Penerapan BIM, khususnya melalui software Autodesk Revit, memfasilitasi
pengelompokan informasi yang lebih sistematis dan terstruktur, meningkatkan
efisiensi penggunaan material serta meminimalisir pemborosan. Revit
memungkinkan perencanaan dan pengelolaan material yang lebih akurat,
mengurangi kemungkinan kesalahan dan pemborosan.
Estimasi RAB yang dihasilkan oleh Revit tercatat sebesar Rp. 59.804.288,00, lebih
rendah 14% dibandingkan dengan estimasi RAB dokumen proyek sebesar
Rp.69.685.800,00, dengan selisih sebesar Rp. 9.881.571,60. Selisih ini
menunjukkan bahwa BIM dapat memberikan estimasi biaya yang lebih efisien
dibandingkan metode tradisional yang menggunakan Analisis Harga Satuan
Pekerjaan (AHSP). Penelitian ini menekankan bahwa BIM tidak hanya
memperbaiki manajemen informasi, tetapi juga berkontribusi pada efisiensi proyek
secara keseluruhan, menjadikannya alat penting dalam konstruksi modern.