Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keselamatan lalu lintas pada
simpang empat tak bersinyal menggunakan metode Traffic Conflict Technique
(TCT), dengan studi kasus di Simpang Cicariang, Kawalu, Tasikmalaya. Simpang
ini memiliki arus lalu lintas yang padat, terutama saat jam sibuk, yang sering
menimbulkan konflik antar pengguna jalan dan berpotensi menyebabkan
kecelakaan lalu lintas.
Metode TCT digunakan untuk mengidentifikasi konflik lalu lintas dengan
memperhatikan kecepatan kendaraan, jarak antar kendaraan, serta Time to Accident
(TA). Data dikumpulkan melalui survei lapangan selama dua hari, di mana
dilakukan pengamatan terhadap geometri jalan, kecepatan kendaraan, dan
klasifikasi konflik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik terbanyak terjadi
pada sesama sepeda motor, dengan perilaku kendaraan yang dominan berupa
pengereman mendadak.
Penelitian ini menemukan bahwa kecepatan kendaraan pada saat konflik di
Simpang Cicariang paling sering berada di kisaran 20–30 km/jam, dengan 64
konflik, sementara kecepatan paling jarang terjadi adalah 40–50 km/jam dengan 9
konflik. Tanpa adanya lampu lalu lintas, risiko kecelakaan meningkat, terbukti dari
Time to Accident (TA) yang hanya 0,00–0,5 detik untuk 124 konflik. Terdapat 126
konflik serius dan 73 konflik tidak serius, menunjukkan tingginya tingkat
keseriusan konflik di simpang ini. Oleh karena itu, direkomendasikan peningkatan
keselamatan melalui penambahan perangkat pengendalian lalu lintas.
Kata kunci: keselamatan lalu lintas, simpang empat tak bersinyal, Traffic Conflict
Technique (TCT), Time to Acciden