Abstract:
Dalam realisasinya saluran irigasi dipengaruhi oleh beberapa aspek, yaitu: prasarana fisik, produktivitas tanam, sarana penunjang, organisasi personalia, dokumentasi dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). bangunan irigasi mengalami penurunan fungsi akibat bertambahnya umur bangunan atau pengaruh ulah manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui evaluasi kinerja oprasi dan pemeliharaan saluran irigasi tersier berdasarkam Permen Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat Tahun 2015 Daerah irigasi Rawa Onom
Metode penelitian dilakukan dengan cara observasi langsung ke lapangan dengan melakukan penelusuran jaringan irigasi Daerah Irigasi (DI) Bantarheulang, wawancara dan analisis data skunder. Penelusuran jaringan irigasi ini dilakukan untuk mendapatkan data kondisi prasarana fisik. Metode wawancara dan analisis data skunder digunakan untuk mendapatkan data produktivitas tanam, sarana penunjang, organisasi personal, dokumentasi dan P3A.
Hasil penilaian secara keseluruhan kinerja oprasi dan pemeliharaan saluran irigasi tersier di DI Bantarheulang berdasarkan kriteria penilaian Permen Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No 12 Tahun 2015, adalah 78,11% masuk dalam kategori kinerja baik dengan rincian nilai prasarana fisik memperoleh nilai 18,37% dari 25,00% yang diharapkan, produktivitas tanam dengan nilai 12,45% dari 15,00 yang diharapkan, kodisi OP nilai 15,56% dari 20,00% yang diharapkan, organisasi personalia 11,95% dari 15,00% yang diharapkan, dokumentasi dengan nilai 4,21% dari 5,00% yang di harapkan dan P3A dengan nilai 15,57% dari 20% yang diharapkan.