Abstract:
Tradisi Sawaka tidak hanya dipandang sebagai peristiwa penting dalam kehidupan individu, tetapi juga sebagai bagian dari kebudayaan yang beragam dan unik. Penelitian ini bertujuan mengungkap makna simbolis benda-benda yang digunakan dalam tradisi Sawaka dengan berfokus pada lima syarat ritual, yaitu belut atau sidat, ayam jantan sempurna, kelapa kuning, uang koin, dan bunga 7 rupa. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan telaah dokumen atau arsip. Data yang sudah terkumpul,kemudian dilakukan analisis yang terdiri dari kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna simbolis pada ragam benda-benda ritual merupakan simbol pengharapan, doa dan cita-cita keluarga untuk si jabang bayi kelak setelah lahir ke dunia, sehingga dapat memiliki kepribadian dan jiwa sesuai dengan makna yang di simbolkan pada benda-benda ritual tersebut terutama dalam menjalani hidup dan kehidupannya.
Description:
Indonesia merupakan negara yang memiliki tradisi atau keragaman budaya, salah satu aspek keanekaragaman budaya yang menarik di Indonesia adalah adat istiadat. Adat istiadat merupakan ekspresi budaya yang mencerminkan norma, nilai, tradisi, dan kebiasaan bersama dari suatu kelompok atau daerah tertentu. Umumnya, adat istiadat berfungsi sebagai pedoman bagi sikap dan perilaku masyarakat dalam kelompok tertentu. Sistem adat menjadi salah satu bentuk adat istiadat yang dimiliki oleh masyarakat di Indonesia. Setiap suku di Indonesia memiliki sistem adat atau hukum adat yang mengatur tradisi mereka. Tiap daerah mempertahankan tradisi, hukum adat, dan sistem kebudayaan yang unik, dan perbedaan ini menjadi ciri khas dari setiap wilayah, menandai perbedaan antara satu suku besar dengan suku lainnya (Hidayah, 2015; Endraswara, 2015).
Tradisi merupakan konsep suatu kepercayaan atau perilaku, kebiasaan atau adat istiadat yang diwariskan dari generasi ke generasi oleh nenek moyang secara turun menurun dan masih dilestarikan keberedaannya hingga saat ini. Tradisi sebagai cara bagi sebuah kelompok masyarakat dalam mengungkapkan nilai-nilai, kepercayaan, sejarah, dan identitas budaya mereka. Hal ini melibatkan berbagai praktik dan ritual yang dijalani dalam konteks tertentu dan memiliki makna khusus bagi kelompok tersebut (Sinaga, 2016; Ramdhani, et al., 2022; Nartin, et al., 2024). Selain itu, tradisi ritual digunakan untuk mensakralkan praktik sehari-hari dan memberi makna baru terhadap praktik tersebut, sehingga konstruksi identitas dapat terjadi dalam ruang dan struktur sosial maupun kebudayaan tertentu secara dinamis (Rumahuru, 2018).