Abstract:
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah; (1). Bagaimana asal-usul Situs Geger Sunten, (2). Bagaimana hubungan Situs Geger Sunten dalam hegemoni politik dengan Kerajaan Bojong Galuh pada masa pemerintahan Tamperan (732-739) Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah (historis). Adapun langkah-langkah penelitian sejarah atau historis tersebut meliputi: heuristic, kritik, interpretasi, dan historiografi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu; (1) Studi Pustaka dan (2) Studi Lapangan, yang terdiri dari (a) Teknik Observasi (b) Teknik Wawancara atau Interview. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa asal-usul Situs Geger Sunten begitu erat kaitannya dengan kerajaan Galuh. Adapun tokoh-tokoh yang sangat erat dengan cerita Situs Geger Sunten yaitu Eyang Bimaraksa atau lebih dikenal Aki Balangantrang dan Ciung Wanara. Geger Sunten diyakini sebagai tempat suci karena dijadikan sebagai basis pendidikan dan perjuangan. Penemuan Situs Geger Sunten diawali oleh datangnya seseorang dari Belanda (Netherland) tahun 1965. Orang tersebut mencari sebuah situs atau keramat yang ada di daerah Tambaksari, tapi belum diketahui secara pasti tempat yang dimaksud keramat tersebut. Hingga pada tahun 2006 tempat tersebut dibuka oleh warga setempat. Selain itu, hubungan Situs Geger Sunten dalam hegemoni politik dengan Kerajaan Galuh pada masa pemerintahan Tamperan (732-739) bahwa Situs Geger Sunten merupakan bagian dari kronologi Kerajaan Galuh pada masa pemerintahan Tamperan. Dalam memimpin Kerajaan Galuh, Tamperan tidak berpihak kepada rakyat tapi lebih mementingkan diri sendiri sehingga membuat rakyatnya sengsara. Hingga pada suatu saat datang seorang pemuda gagah dan sakti yang bernama Ciung Wanara untuk mengikuti sayembara sabung ayam yang dibuat Tamperan. Padahal itu merupakan siasat Tamperan yang penasaran untuk bertemu dan berhadapan dengan Ciung Wanara. Hingga pada akhirnya terjadi kesepakatan antara Haryang Banga dengan Ciung Wanara.