Abstract:
Latar Belakang : Siswa yang tinggal di sekolah berasrama memiliki kecenderungan scabies yang tinggi karena jarak yang dekat dan kontak fisik antar siswa. Scabies merupakan penyakit yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi penderitanya karena manifestasi klinisnya. Hal ini disebabkan oleh jarak yang dekat, interaksi interpersonal, dan praktik kebersihan diri yang tidak memadai yang mendorong penyebaran tungau scabies. Tujuan : penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kejadian skabies melalui perilaku higiene perorangan di Pondok Pesantren Miftahul Falah, Kabupaten Tasikmalaya. Sampel : sebanyak 70 orang di Pondok Pesantren Miftahul Falah Kabupaten Tasikmalaya. Total sampling akan menjadi metode yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini. Kuesioner dan lembar observasi digunakan sebagai instrumen penelitian dengan pengolahan data, editing, scoring, coding, dan uji statistik termasuk uji chi-square. Metode : rancangan penelitian ini dengan jenis penelitian kuantitatif deskriptif pendekatan cros sectional. Teknik pengumpulan data sekunder. Hasil : Hasil uji chi-square dengan α = 0,05 menunjukkan bahwa sebagian besar dari kategori kurang dengan 50 dari 70 responden yaitu 71,5% memiliki perilaku kebersihan diri yang buruk, sebagian besar terjadi dengan 40 dari 70 responden sebesar 57% mengalami scabies. Mengenai hubungan antara kebersihan diri dengan kejadian scabies, sebagian kecil 25,7% tergolong cukup, sedangkan sebagian kecil 2,85% tergolong baik. Berdasarkan hal ini, H1 diterima, yang mengindikasikan adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara kejadian scabies dengan praktik kebersihan diri. Terdapat hubungan antara perilaku kebersihan diri dengan kejadian scabies di Pondok Pesantren Miftahul Falah Kabupaten Tasikmalaya.