Abstract:
Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Apakah ada pengaruh Model
Latihan Slalom Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling?, 2) Apakah ada
Pengaruh Latihan Tepukan Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling?, dan
3) Manakah yang lebih baik antara latihan Slalom dan tepukan terhadap
peningkatan keterampilan dribbling?.
Metode penelitian dengan eksperimen pola M-S. Data diambil melalui pre
test dan post tes. Populasi menggunakan siswa MA Ibadulghofur yang berjumlah
35 siswa dan sampel sebanyak 20 siswa diambil dengan teknik purposive
sampling. Variabel bebas adalah latihan slalom dan latihan in in out outl, serta
variabel terikat adalah peningkatan keterampilan dribbling.
Hasil penelitian : 1) Pada kelompok eksperimen I nilai thitung = 3,479 >
ttabel=2,101 ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan,2) Pada kelompok
eksperimen nilai thitung = 3,381 > ttabel = 2,101 ini berarti tidak ada perbedaan
yang signifikan antara latihan slalom dan tepukan walaupun rata-rata hasil akhir
dari latihan slalom lebih unggul.
Kesimpulan : 1) ada pengaruh yang signifikan pada latihan slalom terhadap
peningkatan keterampilan dribbling 2) ada pengaruh yang signifikan pada latihan
tepukan terhadap peningkatan keterampilan dribbling, 3) Tidak terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap hasil akhir latihan antara latihan slalom dan
tepukan. Berdasarkan hasil penelitian disarankan : 1) Bagi pelatih, sebaiknya
untuk meningkatkan keterampilan dribbling bola memilih metode latihan slalom
mengingat ini lebih baik untuk pergerakan keterampilan pemain saat membawa
bola, 2) Pelatih dapat menerapkan latihan tepukan agar pemain tidak merasa
jenuh.