dc.description.abstract |
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS GALUH
IPAN MULYANA
NIM. 1420122161
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINDANGKASIH KABUPATEN CIAMIS 2024
ABSTRAK
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh bayi disebabkan kekurangan gizi sejak dalam kandungan dan awal kelahiran, stunting bisa baru terlihat saat bayi berusia 24 minggu. Prevalensi stunting di Jawa Barat masih tinggi, 26,21% pada tahun 2020, tahun 2021 sebanyak 24,5% turun tahun 2022 menjadi 20,2%.
Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Metode penelitian kuantitatif desain deskriptif korelasi, populasi yaitu semua ibu balita yang mengalami stunting sebanyak 242 ibu balita dengan balita yang mengalami stunting. Besar sampel sebanyak 70 ditetapkan dengan rumus slovin. Teknik pengambilan sampel purposive sampling. Variabel independen yaitu status gizi ibu hamil, asi ekslusif, BBLR, MP-ASI, dan pola asuh. Variabel dependen yaitu kejadian sunting.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara status gizi ibu hamil dengan stunting p-value 0,004 (<0,05), terdapat hubungan antara Asi ekslusif dengan stunting p-value 0,019 (<0,05), terdapat hubungan antara BBLR dengan stunting p-value 0,018 (<0,05), terdapat hubugan antara MP-ASI dengan stunting p-value 0,006 (<0,05), serta pola asuh didapatkan nilai p-value 0,004 (<0,05) menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan stunting.
Hasil Penelitian ini puskesmas melakukan sosialisasi dengan memberikan wawasan kepada orang tua balita mengenai pencegahan stunting agar kejadian stunting dapat diturunkan. |
en_US |