Penerapan Model Cooprative Learning Tipe Two Stay Two Stray Berbantuan Media Film Sejarah Masuknya Jepang Di Indonesia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa SMK Pasundan 2 Banjar

Abstract

Pendidikan sejarah memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan pemahaman siswa tentang kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, pembelajaran sejarah seringkali dianggap membosankan oleh siswa, sehingga mengurangi efektivitasnya dalam menanamkan nilai-nilai penting. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya penggunaan model dan media pembelajaran yang masih konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran sejarah dengan menerapkan model kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) berbantuan media film untuk meningkatkan hasil belajar sejarah siswa. Penelitian ini dilakukan di SMK Pasundan 2 Banjar pada siswa kelas X TKR. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa pada siklus I yaitu jumlah siswa tuntas dalam pre test yaitu 6 orang siswa atau 29%. Dan jumlah siswa yang tidak tuntas yaitu 15 orang siswa atau 71%. Sedangkan jumlah siswa tuntas dalam post test yaitu 15 orang siswa atau 71% dan jumlah siswa yang tidak tuntas yaitu 6 orang siswa atau 29%. Sedangkan dalam siklus II jumlah siswa tuntas dalam pre test yaitu 8 orang siswa atau 38% dan jumlah siswa tidak tuntas yaitu 13 orang siswa atau 62%. Sedangkan jumlah siswa tunas dalam post test yaitu 20 orang siswa atau 95% dan jumlah siswa tidak tuntas yaitu 1 orang siswa atau 5% dengan nilai rata-rata 88,57 melebihi target yang telah ditentukan dari KKM 75. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan model Two Stay Two Stray berbantuan media film dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Sejarah di kelas X SMK Pasundan 2 Banjar.