Abstract:
Jalan merupakan prasarana dalam mendukung laju perekonomian serta berperan besar dalam kemajuan dan perkembangan suatu daerah. Adanya kemudahan dalam mengakses moda transportasi menjadikan manusia cepat dalam bergerak. Akhirnya jalan sebagai prasarana untuk berpindah tempat dipenuhi oleh lalu lalang kendaraan, sehingga tidak menutup kemungkinan permasalahan seperti kerusakan jalan terjadi. Penilaian kondisi jalan perlu dilakukan untuk menentukan jenis program evaluasi yang harus dilakukan, apakah program peningkatan, pemeliharaan berkala atau pemeliharaan rutin.
Pemilihan bentuk pemeliharaan jalan dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap kerusakan perkerasan jalan. Penilaian kerusakan perkerasan jalan bisa menggunakan Metode Bina Marga dan Metode International Roughness Index (IRI). Adapun metode Bina Marga adalah pelaksanaan survei yang dilakukan secara visual terhadap penilaian kondisi jalan. Sedangkan untuk metode IRI adalah parameter yang digunakan untuk menentukan tingkat ketidakrataan permukaan jalan.
Hasil studi pada ruas Jalan Raya Winduraja – Warungdoyong untuk metode Bina Marga mendapatkan nilai rata-rata urutan prioritas sebesar 3,65 dengan kondisi rusak berat dan penanganan kerusakan yaitu program peningkatan, sedangkan untuk metode IRI mendapatkan nilai rata-rata sebesar 4,19 dengan kondsi rusak sedang yaitu dimasukan pada Pemeliharaan Berkala. Kedua metode tersebut menunjukan hasil kemantapan yang berbeda pada setiap segmen ruasnya.