dc.description.abstract |
ABSTRAK
ILHAM FAJARI, NIM. 3504200060. 2024. Skripsi ini berjudul “KINERJA BP2D DALAM MENINGKATKAN PROMOSI PARIWISATA DI KABUPATEN CIAMIS”.
Beberapa permasalahan kinerja BP2D dalam meningkatkan poromosi pariwisata di Kabupaten Ciamis yaitu: Kurang optimalnya kualitas pelayanan BP2D dalam penyediaan informasi pariwisata yang ada di Kabupaten Ciamis, dan belum optimalnya responsivitas BP2D, dalam merespon dan memperhatikan potensi objek wisata di Kabupaten Ciamis.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu studi kepustakaan dan studi lapangan, yang terdiri dari observasi dan wawancara. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 5 (lima) orang. Yang terdiri dari ketua BP2D Kabupaten Ciamis 1((1 orang), anggota sekretariat BP2D Kabupaten Ciamis (1 orang), Kepada bidang destinasi DISPAR Kabupaten Ciamis (1 Orang), Ketua POKDARWIS Kabupaten Ciamis (1 orang), pegiat pariwisata (1 orang).
Dari hasil penelitian, mengenai kinerja BP2D dalam meningkatkan promosi pariwisata di Kabupaten Ciamis diketahui belum berjalan optimal. Hal tersebut dapat dilihat dari 5 dimensi yang menjadi tolak ukur, diantaranya terdapat 2 dimensi yang sudah berjalan optimal dan terdapat 3 dimensi yang belum berjalan optimal. hambatan-hambatan yang dihadapi berupa adanya renovasi objek wisata situ panjalu, kurang populernya layanan informasi yang di sediakan oleh BP2D berupa web site di kalangan Masyarakat/wisatawan, dan kurangnya fasilitas jalan dan sarana prasarana di beberapa objek wisata. Maka upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Ciamis, antara lain memaksimalkan promosi objek wisata unggulan lainya yang ada di kabupaten ciamis, memberikan pelayanan informasi melalui media sosial lainya seperti Instagram, youtobe dan tiktok, dan memprioritaskan desa wisata yang sudah memilki akses yang bagus dan fasilitas atraksi, serta kuliner yang relative sudah standar. Contohnya desa wisata kampung bungur yang sudah memiliki akses yang baik, fasilitas memadai, dan memiliki produk kuliner seperti brownis ubi ungu dan kripik ubi ungu yang sudah mempunyai legal formal yaitu Nomor Induk Berusaha (NIB) dan ijin Halal. |
en_US |