Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum optimalnya Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) dalam Penanganan Stunting di Desa Banjarsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya. Beberapa fenomena yang terjadi meliputi kurangnya sosialisasi yang diberikan oleh TP-PKK, sehingga masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya gizi pada balita, belum adanya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten yang meliputi aspek pengetahuan untuk menunjang keberhasilan program penanganan stunting, serta kurangnya kerjasama antar lembaga di Desa Banjarsari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagimana peran Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) dalam penanganan stunting di Desa Banjarsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian melibatkan 8 informan, dan tehnik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan, studi lapangan (observasi, wawancara, dan dokumentasi). Penulis menggunakan tehnik analisis data kualitatif melalui pengolahan data hasil observasi dan wawancara untuk mengambil kesimpulan yang dapat menjawab permasalahan dalam penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dan dibandingkan dengan teori Siagian (2020:142), diketahui bahwa Peran Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) dalam Penanganan Stunting belum berjalan secara optimal. Dibuktikan dengan masih adanya hambatan-hambatan yang terjadi dilapangan yaitu kurangnya sumber daya yang menguasai perencanaan, pelaksanaan sosialisasi oleh TP-PKK belum merata dan rutin, kurangnya penyuluhan oleh TP-PKK kepada masyarakat, kurangnya pendekatan oleh TP-PKK, kurangnya ide dan gagasan TP-PKK, kurangnya kerjasama dengan lembaga lain, serta terbatasnya pengetahuan dan kompetensi TP-PKK dalam bidang stunting, upaya-upaya yang sudah dilakukan yaitu seperti memberikan pemahaman terkait menyusun perencanaan kegiatan, mengefektifkan sosialisasi, merencanakan penyuluhan stunting secara mandiri, melakukan pendekatan yang lebih bervariatif, berupaya meningkatkan pengetahuan serta kemampuan TP-PKK dan menjalin kerjasama dengan pihak lainnya.