Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh beban muatan berlebih terhadap umur rencana perkerasan lentur menggunakan Metode AASHTO 1993, dengan studi kasus pada Ruas Jalan Bandung - Tasikmalaya KM 77 - KM 79. Jalan ini sering digunakan oleh kendaraan dengan muatan berlebih, yang dapat mengakibatkan percepatan kerusakan perkerasan dan penurunan umur rencana jalan. Data lalu lintas, beban kendaraan, dan kondisi perkerasan eksisting digunakan untuk menghitung pengaruh beban berlebih terhadap peningkatan Equivalent Single Axle Load (ESAL) dan membandingkannya dengan umur rencana perkerasan yang dihitung berdasarkan Metode AASHTO 1993.
Dari hasil perhitungan, persentase muatan berlebih terbukti dapat menurunkan umur rencana jalan. Angka ekivalen atau Vehicle Damage Factor (VDF) untuk muatan normal selama umur rencana 10 tahun adalah sebesar 20.495,51404 ESAL, sedangkan untuk muatan berlebih adalah sebesar 33.083,92123 ESAL. Peningkatan nilai VDF kumulatif akibat muatan berlebih sebesar 47% ini menyebabkan umur masa layan jalan hanya berfungsi selama 4 tahun dari total umur rencana 10 tahun. Untuk menjaga jalan tetap berfungsi selama umur rencana 10 tahun, diperlukan tebal lapis tambah sebesar 3,83 cm dengan Modulus Resilien 2000 MPa dan Stabilisasi Marshall minimum sebesar 800 kg, atau 3,26 cm untuk Laston Modifikasi dengan Modulus Resilien 3000 MPa dan Stabilitas Marshall minimum 1000 kg, dengan material yang diaplikasikan sebelum pemadatan sekitar 5 cm.