Abstract:
Proses menua adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik dengan terlihat adanya penurunan fungsi organ tubuh. Proses penuaan membuat lansia lebih mudah mengalami gangguan tidur. Penanganan gangguan tidur dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara farmakologi dan secara non farmakologi. Penatalaksanaan secara non farmakologi adalah pilihan alternative yang lebih aman, yakni dengan cara rendam kaki air hangat. Manfaat air hangat adalah untuk membuat tubuh lebih rileks, menyingkirkan rasa pegal-pegal dan kaku di otot, dan mengantar agar tidur bisa lebih nyenyak. Peneliti menggunakan metode eksperimen kuasi. Populasi penelitian ini adalah lansia berumur 60-70 tahun sebanyak 30 lansia. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling sebanyak 30 lansia yang terdiri dari 15 orang kelompok intervensi dan 15 orang kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar lansia pada kelompok Kontrol yaitu memiliki kualitas tidur buruk sebanyak 10 orang (66,7%) sedangkan Kualitas Tidur Kelompok Intervensi setelah Dilakukan Rendam Kaki Air Hangat Pada Lansia sebagian besar reponden memiliki kualitas tidur baik sebanyak 10 orang (66,7%) Berdasarkan hasil uji t-test diperoleh nilai hitung t hitung sebesar 24,261 dari nilai t tabel sebesar 2,624. Dari analisa tersebut bahwa Ha diterima atau ada pengaruh rendam kaki air hangat terhadap kualitas tidur pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Handapherang Kabupaten Ciamis. Saran diharapkan bagi lansia dapat menjadi bahan pertimbangan untuk lansia untuk memperbaiki kualitas tidur yang buruk dengan cara menghindari kecemasan.