Abstract:
Kabupaten Ciamis menjadi sentra peternakan ayam di Jawa Barat. Permintaan jagung untuk pakan ternak ayam di Kabupaten Ciamis terus meningkat seiring berkembangnya perternakan ayam. Kecamatan Cisaga merupakan salah satu sentra produksi jagung di Kabupaten Ciamis. Salah satu daerah di Kecamatan Cisaga yang berpotensi untuk pengembangan produksi jagung adalah Desa Danasari. Berdasarkan data lima tahun terakhir dari BPP Kecamatan Cisaga, produksi jagung di Desa Danasari cenderung mengalami penurunan. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti berkurangnya jumlah petani yang berusahatani jagung, harga yang diterima petani menurun dibandingkan sebelumnya, hama tanaman, dan sebagainya. Desa Danasari menjadi salah satu daerah yang menjadi andalan pemerintah daerah di Kecamatan Cisaga untuk pemenuhan jagung di Kabupaten Ciamis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis usahatani jagung hibrida di Desa Danasari, terutama terkait biaya, penerimaan, pendapatan petani, dan kelayakan usahatani jagung hibrida. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder serta teknik penarikan responden ditentukan secara sensus pada 29 orang petani. Data yang terkumpul diolah dan kemudian ditabulasi lalu dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) besar rata-rata biaya usahatani jagung hibrida sebesar Rp6.583.563,34/hektar/musim tanam dan rata-rata penerimaan sebesar Rp12.281.591,26/hektar/musim tanam. Hasil produksi rata-rata sebesar 2.792,51 kg/hektar/musim tanam dengan rata-rata harga Rp4.250, sehingga diperoleh rata-rata pendapatan sebesar Rp5.698.027,93/hektar/musim tanam. (2) R/C usahatani jagung sebesar 1,87, berarti setiap Rp1,00 yang dikeluarkan maka petani jagung mendapatkan penerimaan Rp1,87, sehingga diperoleh pendapatan Rp0,87. Dengan begitu, usahatani jagung hibrida terkategori layak untuk diusahakan.