Abstract:
WILDINI ANDINIKA, 2024. KINERJA TIM PENGGERAK PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA MARGAJAYA KECAMATAN SUKADANA KABUPATEN CIAMIS, Dibawah bimbingan Bapak R. Didi Djadjuli, S.E., M.M., M.si, dan Bapak Wawan Risnawan, S.E., S.IP., M.Si
Berdasarkan hasil observasi diketahui belum optimalnya kinerja tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan keluarga di Desa Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan kinerja tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga di Desa Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian pada saat penelitian dilaksanakan, didasarkan data dan fakta yang ditemui di lapangan untuk kemudian dianalisis dan ditafsirkan, untuk kemudian disimpulkan sehingga menunjukan masalah yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga di Desa Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis secara keseluruhan belum sepenuhnya optimal. Dimana dalam pelaksanaanya masih terdapat beberapa indikator yang belum memenuhi standar yakni masih terdapat 3 indikator yang belum optimal dari 12 indikator. Sub indikator yang belum optimal adalah tingkat kualifikasi dan keahlian SDM, efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan organisasi, dan jumlah pelatihan atau kegiatan yang berhasil dilaksanakan. Sementara sub indikator yang sudah optimal adalah dampak jangka panjang dari program, perubahan dalam keluarga anggota, perencanaan strategis yang meliputi sumber daya manusia, keuangan, dan teknologi, kecepatan dan ketetapan pelaksanaan kegiatan, kesesuaian keterampilan yang diperoleh anggota dengan kebutuhan, perubahan sikap dan perilaku, dan peningkatan keterampilan. Hambatan yang dihadapi tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga di Desa Margajaya antara lain keterbatasan tenaga ahli, kurangnya pengalaman anggota baru, komunikasi yang tidak efektif, serta keterbatasan waktu anggota juga menghambat evaluasi program. Keterbatasan anggaran dari Pemerintah Desa Margajaya mempengaruhi jumlah pelatihan yang dapat dilaksanakan, sulitnya mencari dan mengundang narasumber yang sesuai, serta kesulitan mendorong partisipasi anggota yang sibuk dengan urusan pribadi. Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan dengan mengadakan pelatihan, workshop, program kepemimpinan, dan kerja sama dengan institusi pendidikan. Upaya ini bertujuan meningkatkan kualifikasi dan jaringan anggota. Kemudian dengan mengoptimalkan anggaran, menyusun rencana kegiatan, bekerja sama dengan lembaga pendidikan, menggunakan narasumber lokal, meningkatkan komunikasi, melakukan evaluasi berkala, dan menggalang dana.
