Abstract:
Jagung hibrida menjadi komoditas yang multifungsi dan prospektif. Namun, tren produksi jagung hibrida menurun secara signifikan mulai dari tingkat nasional sampai tingkat desa. Salah satunya di Desa Girimukti Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik petani, tingkat produktivitas, rata-rata biaya dan pendapatan, serta faktor yang mempengaruhi tingkat produksi usahatani jagung hibrida. Faktor produksi seperti luas lahan, benih, biaya pupuk organik, urea, NPK, biaya pestisida dan tenaga kerja diduga mempengaruhi tingkat produksi. Penelitian didesain secara kuantitatif dengan metode survei. Wawancara terstruktur dilakukan terhadap 38 petani dengan menggunakan teknik total sampling. Data primer yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dan regresi dengan Fungsi Cobb-Douglass. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas petani jagung hibrida merupakan laki-laki berumur produktif, yang tingkat pendidikannya tergolong rendah, tanggungan keluarga kecil, kurang berpengalaman dalam berusahatani dan penguasaan lahan sempit dengan status milik. Tingkat produktivitas usahatani jagung hibrida tergolong sedang, rata-rata biaya produksi dan pendapatan secara pendekatan agribsinis mencapai Rp. 2.485.444,71 dan - Rp. 137.327,82 per 0,17 hektar, sehingga mengalami kerugian. Namun, secara biaya yang dikeluarkan, usahatani tetap mengalami keuntungan. Regresi dengan metode Backward, mengeliminasi variabel pupuk organik, urea dan pestisida karena terjadi korelasi. Variabel NPK dan tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap tingkat produksi secara parsial. Sedangkan secara simultan, semua variabel independen berpengaruh signifikan. Agar semua variabel berpengaruh signifikan, petani diharapkan mampu menggunakan faktor produksi secara optimal.