Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi pemerintah desa kurang melibatkan masyarakat dalam kegiatam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) dan penyusunan program-program pembangunan desa, tidak adanya keterbukaan terkait dengan penanggung jawab pelaksana kegiatan program pembangunan dan pemerintah desa belum dapat memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang menjadi aset kekayaan desa serta belum optimalnya pengawasan dan monitoring yang dilakukan kepala desa dan BPD pada pelaksanaan program pembangunan. Rumusan masalahnya yaitu: “Bagaimana manajemen pemerintahan dalam pembangunan desa di Desa Winduraja Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis?”
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif. Sumber data primer adalah informan sebanyak 10 orang. Teknik pengumpulan data yaitu studi kepustakaan dan studi lapangan (observasi dan wawancara). Langkah-langkah analisis data yaitu reduksi data, display data dan verifikasi dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pemerintahan dalam pembangunan desa di Desa Winduraja Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis belum berjalan optimal. Hal ini ditunjukan dengan masih adanya pelaksanaan dimensi yang belum optimal diantaranya belum optimalnya dimensi perencanaan pemerintahan, belum optimalnya dimensi penggunaan sumber-sumber pemerintahan dan belum optimalnya dimensi kontrol pemerintahan. Hambatan-hambatan yang dihadapi berupa belum dimilikinya data yang lengkap, keterlambatan pendistribusian, kesibukan dan kurangnya kesadaran masyarakat, kurang memadainya sumber daya manusia, adanya tarik-menarik kepentingan, kurang perhatian dan adanya sikap saling mengandalkan. Upaya-upaya yang telah dilakukan yaitu mendata ulang seluruh komponen masyarakat, memberikan surat undangan kepada masyarakat beberapa hari sebelum pelaksanaan, memberikan penjelasan dan pemahaman pada masyarakat, mengajak peserta untuk aktif dalam melakukan pembahasan terkait program-program pembangunan dan meminta seluruh peserta untuk selalu mengendepankan kepentingan masyarakat, menyusun ulang agenda kegiatan, meminta pihak-pihak yang memiliki wewenang untuk siap sedia melakukan pengawasan dan mengajak untuk selalu bekerjasama demi keberhasilan pembangunan.