Abstract:
Program KB tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, melainkan juga untuk memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi (KR) yang berkualitas, menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi untuk membentuk keluarga kecil berkualitas (Yuhedi dan Kurniawati, 2013). Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dan permanen. Yang bersifat permanen pada wanita disebut dengan tubektomi sedangkan pada pria disebut vasektomi (Prawirohardjo, 2009). Kabupaten Ciamis pada tahun 2018 hanya sebesar 10,16% memilih metode jangka panjang. Peserta KB MOW di Puskesmas Cikoneng merupakan jumlah yang paling rendah diantara Puskesmas lainnya yang ada di Kabupaten Ciamis pada tahun 2018. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Akseptor KB Tentang Metode Kontrasepsi MOW Di Wilayah Kerja Puskesmas Cikoneng Kabupaten Ciamis Tahun 2019. Jenis penelitian bersifat deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang menjadi akseptor KB aktif di Puskesmas Cikoneng Kabupaten Ciamis berumlah 8552 jiwa. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposip random sampling, jumlah sampel 99 orang. Hasil penelitian diketahui frekuensi pengetahuan akseptor KB sebagian besar responden adalah kategori kurang sebanyak 53 orang (53,5%). Saran bagi institusi pendidikan agar lebih memperbanyak sumber materi pada mata kuliah Keluarga Berencana (KB). Dapat dijadikan kajian peningkatan pelayanan keluarga berencana khususnya dalam hal yang berkaitan dengan konseling program keluarga berencana, di tingkat Puskesmas dan penyedia pelayanan keluarga berencana lainnya. Sehingga Pasangan Usia Subur dapat memilih metode kontrasepsi yang tepat.