Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa implementasi SPMI di SMPN 8
Banjar belum berjalan secara optimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor, seperti kurangnya pemahaman pemangku kepentingan sekolah
tentang SPMI, kurangnya komitmen dalam melaksanakan SPMI, serta
kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan SPMI.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan
mengenai: (1) Deskripsi implementasi sistem penjaminan mutu
internal; (2) Faktor-faktor yang menghambat atau mendukung
implementasi sistem penjaminan mutu internal; dan (3) Upaya-upaya
yang dilakukan sekolah dalam mengimplementasikan sistem
penjaminan mutu internal dalam meningkatkan mutu sekolah di SMPN
8 Kota Banjar. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan
metode deskriptif. Data penelitian didapatkan dari informan yaitu
kepala sekolah, wakasek bidang akademik, dan perwakilan guru. Alat
pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
wawancara, observasi, dan studi dokumentasi serta melaksanakan
triangulasi. Selanjutnya data diolah dengan reduksi data, penyajian
data, menetapkan kesimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal
Dalam Meningkatakan Mutu Sekolah di SMPN 8 Banjar berjalan
dengan baik, yang dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu: (1) aspek
perencanaan mutu; (2) aspek pelaksanaan mutu; dan (3) aspek
penjaminan mutu. Hambatan yang dihadapi dalam implementasi SPMI
di SMPN 8 Banjar antara lain: kurangnya komitmen dan kepemimpinan
dari kepala sekolah, kurangnya pemahaman dan kesadaran guru dan
staf, kurangnya sumber daya manusia dan dana, kurangnya sarana dan
prasarana yang memadai, dan kurangnya budaya mutu di sekolah.
Adapun upaya-upaya dalam implementasi SPMI di SMPN 8 Banjar
antara lain: (a) Penetapan Visi, Misi, dan Tujuan sekolah yang jelas;
(b)pembentukan Tim SPMI; (c) penyusunan Standar Mutu Pendidikan;
(d)pelaksanaan evaluasi diri; (e) peningkatan mutu berkelanjutan;
(f)sosialisasi dan internalisasi SPMI; (g) pemanfaatan teknologi
informasi; dan (h) budaya mutu.