Abstract:
Pada pekerjaan pelebaran jalan tol Cipali terdapat permasalahan yang timbul yaitu kondisi tanah dasar (subgrade merupakan jenis tanah ekspansif dimana nilai CBR yang didapatkan tidak memenuhi ketentuan yaitu >6%, sehingga dilakukan perbandingan perbaikan tanah ekspansif dengan metode replacement menggunakan material sirtu dan tanah lempung.
Penelitian dilakukan dengan membandingkan hasil dari pengujiian CBR laboratorium material sirtu dan tanah lempung, kemudian dilakukan metode eksperimen di lapangan dengan membuat sampel perkerasan jalan sebanyak 5 perlakuan yaitu dengan ketebalan sirtu 10 cm, 20 cm, 30 cm, 40 cm, 50 cm dan pengujian dilakukan dengan cara CBR lapangan.
Hasil dari pengujian CBR laboratorium tanah existing mendapatat nilai CBR sebesar 2,65%, untuk material sirtu didapatkan nilai sebesar 47,50% sedangkan untuk material tanah lempung sebesar 35%. Untuk hasil dari pengujian CBR lapangan didapatkan hasil bahwa dengan ketebalan 20 cm nilai CBR sudah mencapai angka 11%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa material sirtu dapat dijadikan sebagai salah satu bahan perbaikan tanah tetapi pemilihan tanah lempung sebagai salah satu bahan perbaikan tanah pun bisa menjadi bisa menjadi alternatif lain melihat keberadaan tanah lempung dapat ditemukan diberbagai tempat.