PENGELOLAAN OBJEK WISATA BUKIT MERALAYA OLEH PEMERINTAH DESA MEKARSARI KECAMATAN TAMBAKSARI KABUPATEN CIAMIS

Abstract

WULAN NURIYANTI. NIM. 3504200029. PENGELOLAAN OBJEK WISATA BUKIT MERALAYA OLEH PEMERINTAH DESA MEKARSARI KECAMATAN TAMBAKSARI KABUPATEN CIAMIS. Penelitian ini dilatar belakangi oleh Pengelolaan Objek Wisata Bukit Meralaya Oleh Pemerintah Desa Mekarsari Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis yang belum optimal. Hal ini terlihat dari adanya indikator masalah yaitu kurangnya Pemerintah Desa dalam pemeliharaan infrastruktur pada objek wisata Bukit Meralaya yaitu kondisi fasilitas pelayanan yang mulai rusak seperti gazebo, kamar mandi dan spot foto, kurangnya kebersihan di area objek wisata, dan area parkir yang belum memadai. Serta Pemerintah Desa kurang inovatif sehingga objek wisata Bukit Meralaya tidak memiliki daya tarik yang baru bagi pengunjung. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 5 orang. Adapun teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan/analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi, display dan verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Pengelolaan Objek Wisata Bukit Meralaya Oleh Pemerintah Desa Mekarsari Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis yang belum berjalan optimal. Dari 4 dimensi yang dijadikan alat ukur penelitian, terdapat 3 dimensi yang belum berjalan dengan optimal. Dimensi tersebut antara lain dimensi planning, actuating dan controlling. Hal tersebut karena hambatan-hambatan yang terjadi di lapangan diantaranya terbatasnya anggaran untuk pengelolaan objek wisata diakibatkan oleh penurunan jumlah pengunjung dampak Covid-19, belum terbentuknya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Mekarsari, serta rendahnya sumber daya manusia dalam pengelolaan objek wisata. Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Desa yaitu secara bertahap mengembangkan Objek Wisata Bukit Meralaya dengan inovasi-inovasi terbaru, membuat program pelatihan-pelatihan mengenai pengelolaan objek wisata, serta Pemerintah Desa menjalin kerja sama dengan pihak ketiga yaitu lingkungan Masyarakat maupun Dinas-Dinas terkait.