Abstract:
Permasalahan dalam penelitian ini berkaitan dengan rendahnya strategi pengembangan wisata oleh Dinas Pariwisata diduga disebabkan oleh kurangnya daya tarik wiata yang ditandai dengan fasilitas atau atraksi wisata yang bisa dijadikan tontonan menarik oleh wisatawan, kurang maksimalnya akses menuju lokasi wisata masih kurang optimal, contohnya seperti jalanan masih rusak dan cukup sempit untuk dilewari kendaraan besar seperti Bus, Kurangnya fasilitas sebagai daya dukung wisata, cntohnya seperti Penginapan, perhotelan, kamar mandi umum dan tempat parkir yang memadai, Kurangnya daya dukung dari pihak Lembaga pemerintah atau Dinas terkait dan pihak-pihak yang bisa dijadikan sebagai investor wisata, contohnya seperti kurangnya sumber anggaran dari pemerintah untuk pengembangan wisata dan tidak adanya sponsor atau perusahaan swasta yang dijadikan investor sebagai salah satu strategi pengembangan obyek wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan wisata oleh Dinas Pariwisata di Kabupaten Pangandaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi putaka dan studi lapangan meliputi observasi, wawancara, dan Sampel penelitian ini terdiri atas 8 orang yang terdiri dari Pegawai Dinas Pariwisata, perangkat desa dan tokoh masyarakat di Desa Emplak Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran. Hasil penelitian sudah adanya upaya yang dilakukan, yaitu berusaha memberikan kegiatan atau wahana yang bisa dipertontonkan kepada wisatawan, serta mempermudah akses menuju lokasi wisata, menyediakan fasilitas yang lebih maksimal demi kenyamanan pengunjung serta peran dan Kerjasama lembaga pengelola demi tercapainya tujuan pengembangan wisata karangnini.