dc.description.abstract |
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengelolaan Taman Desa Hegarwangi oleh Pemerintah Desa dalam upaya mewujudkan konservasi alam dan lingkungan di Desa Hegarwangi Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana Pemerintah Desa mengelola Taman Desa Hegarwangi untuk mendukung pelestarian alam di Desa Hegarwangi, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya. Pemerintah Desa Hegarwangi telah mengambil berbagai inisiatif untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian lingkungan. Langkah-langkah yang diambil meliputi penanaman pohon secara berkala, pengelolaan sampah yang lebih baik, serta program edukasi lingkungan bagi warga desa. Selain itu, Taman Desa Hegarwangi juga dijadikan sebagai ruang publik yang ramah lingkungan, di mana warga dapat berkumpul, berinteraksi, dan belajar tentang cara menjaga alam. Melalui upaya tersebut, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang sehat dan berkelanjutan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Hegarwangi. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan melibatkan delapan informan. Teknik pengumpulan data mencakup studi kepustakaan, studi lapangan (observasi dan wawancara), serta dokumentasi. Penulis menerapkan analisis data kualitatif dari hasil wawancara dan observasi untuk menarik kesimpulan dan menjawab permasalahan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan Taman Desa Hegarwangi oleh Pemerintah Desa dalam upaya mewujudkan konservasi alam dan lingkungan di Desa Hegarwangi kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya belum optimal. Kurangnya optimalisasi ini disebabkan oleh beberapa indikator yang belum terlaksana dengan baik, terutama dalam dimensi pelaksanaan. Pemerintah desa belum memiliki pedoman yang jelas terkait pengelolaan taman desa, yang menyebabkan kurangnya arahan bagi pengelola dalam melaksanakan tugas mereka serta kebingungan petugas dalam memahami instruksi yang diberikan. Dimensi lain yang belum terlaksana dengan baik adalah controlling (pengendalian) hal ini dikarenakan pemerintah desa kurang melakukan pengawasan secara rutin terhadap pengelolaan taman desa sehingga permasalahan taman desa belum dapat ditindaklanjuti dengan cepat begitupula dengan observasi langsung yang dilakukan oleh pemerintah desa belum dapat dilakukan secara rutin sehingga pengelola kurang mendapatkan berbagai masukan untuk memperbaiki permasalahan-permasalahan dalam pengelolaan taman desa. Sedangkan dimensi yang sudah terlaksana antara lain planning (perencanaan) dengan indikatornya melibatkan masyarakat dalam penyusunan rancangan peraturan mengenai pengelolaan taman desa dan menentukan pokok-pokok tujuan dalam pengelolaan Taman serta dimensi organizing (pengorganisasian) dengan indikatornya Pemerintah Desa membuat struktur organisasi untuk mengelola Taman Desa dan Pemerintah Desa melakukan pembagian pekerjaan untuk mengelola Taman Desa. |
en_US |