Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai kearifan lokal Tradisi Suroan dan mengetahui pelaksanaan Tradisi Suroan di Langensari Kota Banjar. Metode yang digunakan ialah metode sejarah atau historis. Pengumpulan data menggunakan studi literatur, observasi dan wawancara dengan Camat Langensari, Ketua MUI Kecamatan Langensari, Kasi Pelayanan Desa Langensari, Penggiat Budaya, Staff Bidang Kebudayaan Pengadministrasian Seni dan Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar. Hasil penelitian ini menunjukkan Prosesi Tradisi Suroan dan nilai-nilai kearifan lokal Tradisi Suroan di Langensari Kota Banjar. Prosesi Tradisi Suroan di Desa Langensari Kota Banjar diawali sejak Pagi hari dengan pergi menuju lokasi yang sudah ditentukan panitia. Selanjutnya melakukan arak-arakan dengan membawa tumpeng dan hasil bumi. Lalu setibanya di alun-alun masyarakat berkumpul untuk melakukan pembukaan Tradisi Suroan yang di buka oleh tokoh masyarakat dan sambutan-sambutan dari pemerintah setempat. Selanjutnya tokoh agama akan melakukan tawasul, dilanjutkan dengan tausiah, pembagian satunan akan yatim piatu, terakhir ditutup dengan doa. Setelah kegiatan ini selesai masyarakat memakan tumpeng dan hasil bumi bersama-sama. Di akhir kegiatan Tradisi Suroan terdapat sesi hiburan yang biasanya menampilkan aktrasi seni kuda lumping dan juga wayang kulit. Adapun nilai-nilai kearifan lokal diantaranya nilai religi, nilai sosial, nilai seni, nilai ekonomi, nilai budaya, nilai toleransi, lapang dada, nilai pendidikan, nilai moral, dan nilai estetika.