HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN ANGKA KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS VII DI SMP NEGERI 3 BAYONGBONG KECAMATAN BAYONGBONG KABUPATEN GARUT

Abstract

ABSTRAK

Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari normal. Remaja putri beresiko mengalami anemia akibat gaya hidup dan pola makan yang tidak seimbang, sehingga akan berdampak negatif terhadap kesehatan tumbuh kembang dan kualitas belajar remaja putri. Berdasarkan Hasil survey pendahuluan pada bulan Februari tahun 2023 menunjukan hasil pemeriksaan kadar hemoglobin terdapat 51% remaja putri mengalami anemia. Rata-rata remaja putri tersebut melewatkan sarapan pagi dan lebih memilih jajanan di pagi hari, juga kebiasaan mengikuti tren mengkonsumsi jajanan viral dengan nilai gizi yang kurang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola makan terhadap kejadian anemia. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan kategori cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di SMPN 3 Bayongbong Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut, pada bulan Januari 2024. Polulasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri Kelas VII di SMPN 3 Bayongbong dan sampel sebanyak 67 orang. Analisa data dengan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukan hampir seluruh responden memiliki pola makan yang sehat (78%), dan sebagian besar tidak mengalami anemia (88,1%). Ada hubungan antara pola makan dengan angka kejadian anemia dengan perolehan p value = 0,000 lebih kecil dari 0,05. Remaja putri dengan pola makan tidak sehat kemungkinan besar mengalami anemia dibanding remaja putri dengah pola makan yang sehat. Pencegahan anemia pada remaja putri dengan melibatkan pihak sekolah, orang tua, dan layanan kesehatan terdekat (Puskesmas Cilimus) sehingga pengetahuan siswa remaja putri bertambah akan pentingnya pola makan yang sehat untuk mencegah anemia.