Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Taraju Kabupaten Tasikmalaya

Abstract

Latar Belakang Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia. Masa tumbuh dan kembang di usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang, karena itu sering disebut golden age atau masa keemasan, namun di masa ini akan rentan mengalami penyakit yang berdampak pada status gizi di masa selanjutnya. Stunting adalah suatu keadaan yang ditunjukkan dengan terhambatnya pertumbuhan yang bersifat kronis yang disebabkan oleh malnutrisi jangka panjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 bulan di Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya. Metode Penelitian Desain penelitian ini menggunakan penelitian korelasional untuk mengidentifikasi hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian stunting. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua balita usia 12-59 Bulan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Taraju Kabupaten Tasikmalaya berjumlah 412 anak. besar sampel pada penelitian ini sebanyak 96 responden.Hasil Berdasarkan uji Chi-Square Tests diperoleh p value= 0,022. Apabila nilai p value ≤ alpha (0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat hubungan Pada penelitian ini, hasil uji hubungan didapatkan nilai p value= 0,022 yaitu lebih kecil dari 0,05 (≤ 0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 Bulan di Puskesmas Taraju Kabupaten Tasikmalaya Saran diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan variabel lain, metode lain instrumen lain untuk meningkatkan pola asuh orang tua terhadap kejadian stunting. Bagi peneliti selanjutnya juga diharapkan bisa menganalisis lebih dalam mengenai pola asuh orang tua terhadap kejadian stunting.