Abstract:
Latar Belakang : Pada tahun 2022 Indonesia berstatus waspada diabetes karena menempati urutan ke 7 dari 10 negara dengan jumlah pasien diabetes tertinggi. Pengetahuan seseorang akan dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah usia. Faktor pengetahuan pada lansia dipengaruhi proses pola pikir lansia yang rendah. Semakin rendah pola pikir seseorang maka tingkat pengetahuan seseorang dalam menaati keharusan seperti kepatuhan minum obat akan semakin menurun. Salah satu faktor yang mampu mengontrol gula darah di dalam tubuh yaitu dengan patuh menjalani terapi dan berobat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan terapi pengobatan pada lansia penderita diabetes mellitus di klinik spesialis penyakit dalam RSUD Majenang.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil dengan cara metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Variabel bebas adalah pengetahuan tentang penyakit DM. Variabel terikatnya adalah kepatuhan terapi pengobatan pada lansia DM. Jumlah sampel sebanyak 33 responden. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner. Data dianalisis dengan uji statistik non parametrik yaitu spearman rho.
Hasil : Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan terapi pengobatan pada lansia penderita diabetes mellitus di klinik spesialis penyakit dalam RSUD Majenang dengan nilai p value 0.032 < 0,05. Arah hubungan antara variabel bersifat positif.
Kesimpulan : Semakin baik pengetahuan yang dimiliki maka semakin patuh lansia penderita diabetes mellitus dalam melakukan kepatuhan terapi pengobatan.