Abstract:
Latar belakang: mekanisme koping adalah cara individu dalam menyelesaikan
suatu masalah atau respon diri terhadap masalah yang dapat mengancam
seseorang, dampak dari mekanisme koping yang kurang baik dapat menyebabkan
depresi terutama pada lansia yang mengalami penyakit tertentu seperti lansia yang
mengalami penyakit hipertensi. seseorang yang memiliki mekanisme koping
adaptif maka seseorang tersebut akan mampu menyelesaikan masalah dengan baik
dan terhindar dari stres yang berkepanjangan. Maka dari itu, semakin menurun
koping stres seseorang maka risiko kekambuhan hipertensi pun juga akan semakin
tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengatahui hubungan mekanisme koping
dengan tingkat depresi pada lansia yang mengalami hipertensi di UPTD
Puskesmas Purwaharja 1 Kota Banjar. Jenis penelitian ini bersifat analitik
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia ≥ 60 tahun yang
menderita hipetensi di UPTD Puskesmas Purwaharja 1 Kota Banjar Tahun 2023
sebanyak 174 orang. Teknik pengambilan sampel dengan cara proporsional
random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 64 orang. Hasil penelitian
menunjukan bahwa terdapat hubungan mekanisme koping dengan tingkat depresi
pada lansia yang mengalami hipertensi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Purwaharja 1 Kota Banjar karena nilai α > ρ value (0,05 > 0,000). Hubungan ini
ditunjukan dengan nilai korelasi sebesar 0.732 yang termasuk kedalam kategori
kuat (0,60-0,80). Saran agar lebih meningkatkan dan mempertahankan mutu
pelayanan serta dapat lebih memperhatikan masalah psikologis dan mekanisme
koping yang digunakan Lansia dengan Hipertensi. Serta diharapkan agar perawat
puskesmas dapat aktif dalam memberikan dukungan secara langsung pada Lansia
dengan Hipertensi melalui kunjungan rumah.
