Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum efektifnya Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani di Desa Rejasari Kecamatan Langensari Kota Banjar. Hal ini terlihat dari beberapa indikator permasalahan yaitu kurangnya jumlah dan kualitas produksi, kurangnya kepuasan anggota terhadap program pemberdayaan, anggota sulit berdaptasi dengan perubahan lingkungan; dan KWT sulit berkembang karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan pertanian. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Jumlah informan sebanyak 8 orang. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan/analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, triangulasi dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Efektivitas Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani di Desa Rejasari Kecamatan Langensari Kota Banjar belum efektif. Dari 11 indikator yang dijadikan alat ukur penelitian terdapat 6 indikator yang belum efektif. Adapun hambatannya, yaitu: kurangnya lahan dan keaktifan anggota KWT; ketidaksesuaian tanaman dengan lingkungan karena cuaca ekstrem; terkadang PPL absen karena tugas di pertanian lain; kurangnya bantuan sumber daya; belum sesuai standar pengepul; pemasaran belum meluas; serta penurunan partisipasi anggota dalam pembinaan KWT. Upaya yang dilakukan, meliputi: memanfaatkan barang sekitar dan teknologi, menggunakan teknik vertikultur; beradaptasi dengan lingkungan: meningkatkan kegiatan pembinaan; menjalin komunikasi yang baik; Kebun Bibit Desa dibentuk setiap dusun; mengikuti pelatihan dan pameran hasil pertanian dari pemerintah desa; serta membuat jadwal pertemuan yang fleksibel.