Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi Penguatan Kapasitas Organisasi Karang Taruna Di Kelurahan Kertasari Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis yang belum optimal. Hal itu terlihat dari beberapa indikator masalah yaitu pihak kelurahan kurang memberikan Penguatan SDM kepada organisasi karang taruna, visi dan misi pihak kelurahan terkait penguatan organisasi karang taruna belum jelas, serta kelembagaan pada organisasi karang taruna belum berjalan sesuai dengan apa yang harapkan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Sumber data primer dalam penelitian ini sebanyak 6 orang. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan meliputi observasi, wawancara serta studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Penguatan Kapasitas Organisasi Karang Taruna Di Kelurahan Kertasari Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis berdasarkan hasil wawancara secara umum kurang dilaksanakan secara optimal. Hal ini karena terdapat hambatan-hambatan yaitu: kurangnya pembinaan karang taruna secara khusus. Selain itu tidak ada alokasi dana secara khusus juga karena memang karang taruna termasuk ke dalam program pemberdayaan. Kurangnya pengawasan dari pihak Pemerintah Kelurahan. Hal ini pun terjadi karena karang taruna kurang berkomunikasi secara baik dengan Pemerintah Kelurahan untuk melakukan penguatan kapasitas serta adanya sifat egoisme pemerintah kelurahan dengan para anggota karang taruna. Untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam penguatan kapasitas Karang Taruna Di Kelurahan Kertasari Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis dilakukan berbagai upaya diantaranya: Melakukan diskusi ataupun workshop secara informal maupun nonformal untuk melaksanakan pembinaan secara langsung maupun tidak langsung, kemudian perlu adanya penguatan sistem manajeman, dan juga perubahan sistem atau reformasi kelembagaan, guna memberikan pengetahuan dan kreatifitias yang lebih modern serta melakukan diskusi ataupun workshop secara nonformal untuk membangun kedekatan bersama masyarakat. Selain itu pun dengan memberikan ruang aspirasi yang adil agar masyarakat tidak merasa diasingkan.