Abstract:
Pengelolaan laboratorium merupakan kegiatan yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Kegiatan praktikum di laboratorium merupakan aspek pelaksanaan dari pengelolaan laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan laboratorium dalam meningkatkan keterampilan proses sains melalui metode praktikum. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif melalui pendekatan studi documenter. Data penelitian untuk mengukur keterampilan proses sains diperoleh dari dokumen-dokumen yaitu dokumen skor hasil kegiatan praktikum yang diperoleh dari salah satu SMP di Kabupaten Kuningan yang meliputi skor cara menggunakan mikroskop, skor diskusi hasil pengamatan ( komunikasi lisan) dan skor laporan hasil praktikum ( komunikasi tertulis). Dokumen ini merupakan skor praktikum mata pelajaran IPA siswa SMP kelas 7 yang berjumlah 32 orang pada praktikum Struktur tumbuhan. Kuesioner diberikan kepada guru IPA untuk menjaring data keefektifan penggunaan laboratorium IPA. Data dianalisis dengan cara menghitung skor rata-rata untuk menentukan kriteria keterampilan proses sains dan menghitung persentase skor kuesioner untuk menentukan kriteria keefektifan penggunaan laboratorium ditinjau dari pemberdayaan dan pengelolaan laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor cara menggunakan mikroskop adalah 65, skor komunikasi lisan 56, skor komunikasi tertulis 62, sedangkan skor keefektifan penggunaan laboratorium 60%. Kesimpulan bahwa Keterampilan proses sains yang mencakup penggunaan mikroskop memiliki kriteria cukup, komunikasi lisan memiliki kriteria kurang, komunikasi tertulis memiliki kriteria cukup dan keefektifan penggunaan laboratorium memiliki kriteria cukup.Kata Kunci : Laboratorium, keterampilan proses sains, praktiku