Abstract:
Menekan penyebaran virus kuning penyerang tanaman cabai dilakukan dengan pengendalian B. tabaci yang merupakan vektornya. Insektisida sintentik dalam upaya pengendaliannya memunculkan masalah baru. Ekstrak metanol bunga krisan, saliara dan lavender dapat dijadikan insektisida nabati yang memberikan pengaruh repellent tanpa memunculkan masalah baru. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh repellency ekstrak uji terhadap B. tabaci serta mengetahui ekstrak pemberi pengaruh repellencytertinggi. Penelitian berlangsung pada April hingga Juni 2015 bertempat di Laboratorium Biopestisida Balitsa. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen, desain penelitian RAK empat perlakuan yaitu ekstrak metanol bunga saliara, krisan dan lavender serta akuades sebanyak enam ulangan. Parameter penelitian adalah jumlah B. tabaci yang menghindari ekstrak uji hingga setengah lengan olfaktometer berisi kontrol. Analisis data menggunakan ANAVA dilanjutkan uji Duncan. Ketiga ekstrak uji memilikipersentase repellencyyang berbeda. Ekstrak Lavender memiliki persentaserepellency tertinggi dengan persentase91,67% dan 100%, diikuti krisan 91,6% dan 86,11% serta Saliara 83,33% dan 75%