Abstract:
Kedelai (Glycine max L.) adalah tanaman kacang-kacangan yang termasuk komoditas pangan strategis di Indonesia
setelah padi dan jagung karena merupakan sumber protein nabati yang berperan penting dalam diversifikasi dan
ketahanan pangan nasional. Permintaan komoditas kedelai diperkirakan terus meningkat seiring dengan meningkatnya
jumlah populasi penduduk. Sementara itu, permintaan kedelai yang terus meningkat tidak diikuti oleh produksi dalam
negeri yang mencukupi. Ketidakseimbangan antara supply dan demand memaksa pemerintah mengimpor kedelai.
Beberapa upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi kedelai dalam negeri agar tidak
ketergantungan terhadap impor, salah satu diantaranya adalah program UPSUS Pajale. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui motivasi petani dan faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi untuk menanam kedelai dalam
program Upsus Pajale, mengetahui efektivitas kelompok tani dalam pelaksanaan program Upsus Pajale dan
mengetahui hubungan antara motivasi petani dengan efektivitas kelompok tani dalam mengikuti Program Upsus
Pajale. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya yang merupakan daerah
pengembangan kedelai potensial di Jawa Barat dengan mengambil sampel sebanyak 127 petani kedelai yang
mengikuti program Upsus Pajale dengan menggunakan simple random sampling. Data dikumpulkan dengan metode
survey menggunakan analisis deskriptif dan menggunakan uji statistik non parametrik korelasi rank spearman untuk
menguji hipotesis. Hasil menunjukkan bahwa motivasi petani untuk menanam kedelai dalam program Upsus Pajale
termasuk dalam kategori sedang, faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi adalah faktor internal petani,
sedangkan faktor eksternal petani tidak berhubungan dengan motivasi petani. Efektivitas kelompok tani termasuk
dalam kategori tinggi dan motivasi petani berhubungan dengan efektivitas kelompok tani.