Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi pandemi Covid-19 penyelenggaran Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran di Desa Selasari Kecamatan Parigi Tahun 2020 dibayang-bayangi oleh kekhawatiran akan rendahnya partisipasi masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran di masa Pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Informan dalam penelitian ini sebanyak 9 orang dengan menggunakan teknik pengumpulan data studi kepustakaan, studi lapangan (observasi dan wawancara) dan dokumentasi. Penulis mengunakan teknik analisis data kualitatif melalui pengolahan data hasil wawancara dan observasi untuk ditarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa : Bentuk partisipasi politik masyarakat dalam kegiatan pemilihan seperti keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan diskusi politik masih kurang karena adanya kehawatiran masyarakat jika berkumpul dalam kegiatan tersebut namun demikian adanya upaya pemerintah desa dalam memberikan dorongan dan perangsang melalui pemasangan spanduk maupun baliho. Bentuk partisipasi politik masyarakat dalam kegiatan lobbying masih kurang karena adanya hambatan bagi penyelenggara (Panwaslu) dalam menentukan langkah/kegiatan untuk mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya selain itu panitia pemilihan desa kesulitan dalam mensosialisasikan waktu pemilihan dan pasangan calon bupati/wakil bupati kepada masyarakat karena sulitnya mengumpulkan masyarakat. Namun demikian adanya penggunaan media sosial yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut. Bentuk partisipasi politik masyarakat dalam kegiatan organisasi masih kurang karena masyarakat kurang mengalokasikan waktunya untuk mengikuti tahapan kegiatan pemilukada sehingga pemerintah desa berupaya melibatkan pengurus RT/RW dalam mensosialisasikan waktu dan pasangan calon bupati maupun wakil bupati kepada masyarakat. Bentuk partisipasi politik masyarakat mencari koneksi telah ditingkatkan melalui peran ketua RT/RW sebagai alat penyampai informasi untuk mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya serta adanya pelibatan organisasi kemasyarakatan untuk mempengaruhi anggotanya dalam menggunakan hak pilih. Bentuk partisipasi politik masyarakat dalam mengurangi tindak kekerasan sudah baik karena memang pemerintah desa melakukan upaya penekanan secara moral dengan tidak memberikan ancaman perlakuan bagi masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya