Abstract:
Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana hubungan kerjasama antara Bank Dunia dengan Indonesia dan mengambil latar belakang mengenai adanya permasalahan ekonomi di Indonesia pada masa pemerintahan Soeharto atau yang sering kita kenal sebagai era Orde Baru. Korupsi, kesenjangan kesejahteraan di masyarakat, pembangunan yang tidak merata, serta inflasi di tahun 1997 merupakan beberapa masalah yang terjadi pada sektor ekonomi di Indonesia. Pada saat kondisi ekonomi Indonesia terpuruk sepeninggal pemerintahan Soekarno, Indonesia kemudian menjalin kerjasama dengan Bank Dunia melalui bantuan dana dengan syarat harus mengikuti Structural Adjustment Programs (SAPs). Tujuan dari SAPs adalah supaya Indonesia menjadi negara yang terbuka terhadap penanaman modal dari investor asing sehingga perekonomian Indonesia dapat stabil. Penelitian ini akan berpedoman pada metode sejarah dengan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah ketika Indonesia mengalami krisis moneter, ada hubungannya dengan pemberian dana bantuan dan program SAPs dari Bank Dunia, karena dengan adanya dana bantuan tersebut Indonesia menjadi terjerat utang yang tinggi dan lagi dana bantuan tersebut banyak dikorupsi. Selain itu, program SAPs menjadikan Indonesia terbuka dengan investor asing yang membuat sektor-sektor penting dikuasai oleh perusahaan asing dan ketika terjadi krisis para investor tersebut pergi meninggalkan Indonesia.