PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS

Abstract

Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan, penegakkan disiplin pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Ciamis masih lemah. Adapun yang menjadi rumusah masalah, yaitu: Bagaimana penegakan disiplin pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Ciamis? Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan mengenai: Penegakan disiplin pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif bersifat deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori menurut Subyantoro dan Suwarto (2020) yang mengemukakan bahwa cara penegakan disiplin yaitu harus ditegakkan seketika, didahului peringatan dini, konsisten, impersonal, dan setimpal. Sumber data primer dalam penelitian ini terdiri dari 10 orang informan yaitu: 4 orang pegawai struktural, 6 orang pegawai BPKD Kabupaten Ciamis. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan data condentasion, data display dan conclution drawing/verification. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penegakkan disiplin pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Ciamis belum ditegakkan secara konsisten dan impersonal. Meski demikian ada beberapa hal mengenai penegakkan disiplin pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Ciamis telah ditegakkan secara tegas dan rinci sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil serta telah diterapkan secara konsisten sesuai dengan norma-norma peraturan yang berlaku. Selain itu, penegakkan disiplin pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Ciamis sudah ditegakkan secara setimpal yakni layak dan sepadan dengan tindakan pelanggaran yang dilakukan serta telah diterapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hambatannya yaitu: lemahnya budaya kerja, kurangnya profesionalisme dan ketegasan pimpinan, serta keterbatasan waktu. Adapun upayanya yaitu: penggunaan aplikasi Integrated Dicipline System (I’DIS), memberikan sanksi/tindakan secara tegas.