Abstract:
ABSTRAK
Kawasen memiliki sejarah panjang yang hingga saat ini ceritanya turun
temurun diceritakan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan proses perubahan Sistem Pemerintahan Kadaleman
Kawasen menjadi Desa Kawasen dan membandingkan antara Sistem
Pemerintahan Kadaleman Kawasen dengan Desa Kawasen. Penelitian ini
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode penelitian
historis yang terbagi dalam empat tahapan.pertama heuristic yaitu tahap
pengumpulan sumber. Kedua kritik yaitu meneliti sumber, kritik terbagi menjadi
kritik eksternal dan kritik internal. Ketiga interpretasi yaitu menafsirkan sumber
dan keempat historiografi yaitu penulisan sejarah. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa Sultan Agung penguasa Kerajaan Mataram memberikan wilayah
Kadaleman Kawasen kepada Bagus Sutapura sebagai balas jasa atas loyalitasnya
menumpas pemberontakan Dipati Ukur. Kadaleman Kawasen yang memiliki
kedudukan setingkat Kabupaten dihapuskan oleh pemerintah kolonial karena
alasan-alasan tertentu. Sistem Pemerintahan Kadaleman Kawasen memiliki
perbedaan dengan Sistem Pemerintahan Desa Kawasen. Kadaleman Kawasen
menjalankan sistem pemerintahan dibawah hegemoni Kerajaan Mataram. Bupati
mendapatkan kedudukan dan kekuasaan sebagai raja kecil yang berkuasa
diwilayahnya dengan hak-hak istimewa yang melekat. Sedangkan sistem
Pemerintahan Desa terbentuk dari perubahan kebijakan kolonial yang menjadi
atasannya. Bentuk dan susunan pemerintahannya ditentukan berdasarkan hukum
adat masing-masing daerah. Tugas, kewenangan, serta lingkup pemerintahan
meliputi bidang perundangan, pelaksanaan, keadilan dan kepolisian dikelola oleh
bupati.
Kata Kunci: Pemerintahan, Kadaleman, dan Kawasen