Abstract:
Tradisi nyawen merupakan akulturasi kebudayaan tradisional masyarakat Desa Bingkeng
dengan budaya Islam. Tradisi nyawen sering disebut tradisi tolak bala yang dilaksanakan
secara rutin setiap satu tahun sekali yakni pada bulan Muharram atau setiap tahun baru
Islam. Tradisi ini bertujuan meminta keselamatan warga masyarakat beserta lingkungannya
agar dijauhkan dari marabahaya selama satu tahun penuh kepada Allah SWT.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah proses pelaksanaan tradisi nyawen
di Desa Bingkeng dan makna filosofis yang terkandung dalam tradisi nyawen. Penelitan ini
bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan tradisi nyawen dan mengetahui makna
filosofis tradisi nyawen di Desa Bingkeng. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode sejarah dengan tahapan pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi dan
historiografi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tradisi nyawen merupakan tradisi
tolak bala yang dilaksanakan setiap awal tahun baru Islam dan telah dilaksanakan secara
turun temurun. Prosesi pelaksanaan tradisi nyawen diawali dengan mempersiapkan
perlengkapan untuk membuat sawen, proses pembacaan doa terhadap sawen dan syukuran
berupa makan bersama sebagai bentuk rasa syukur. Dalam tradisi nyawen terdapat makna
filosofis pada setiap perlengkapan maupun prosesi pelaksanaannya yang belum diketahui
masyarakat. Makna filosofis tradisi nyawen adalah sebagai wujud pengharapan masyarakat
terhadap Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan perlindungan dan keselamatan serta
persatuan antar sesama untuk saling menjaga kelestarian alam sehingga masyarakat beserta
lingkungan tempat tinggalnya dijauhkan dari marabahaya.
Kata kunci: Makna Filosofis, Tradisi, Nyawen