Abstract:
Ketahanan pangan (food security) merupakan isu sentral yang mendapat perhatian dunia secara serius sebagai akibat laju pertambahan penduduk dunia secara signifikan, meningkatnya harga pangan, alih fungsi lahan pertanian secara tidak terkendali, penurunan produksi pertanian sebagai akibat adanya perubahan iklim global, serta menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat terutama di negara berkembang. Kekurangan pangan tidak hanya dapat menimbulkan dampak sosial dan ekonomi bahkan lebih jauh dapat mengancam keamanan nasional. Terdapat empat aspek daralam ketahanan pangan, yaitu ketersediaan (food ability), akses (food access), penyerapan (food utilization), serta status gizi (food nutrition). Walaupun produksi padi di tingkat nasional dan provinsi mengalami peningkatan, ketahanan pangan di tingkat kabupaten/kota belum tentu dapat menjamin ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Banjir menyebabkan rendahnya ketahanan pangan rumah tangga petani, sehingga untuk mencukupi kebutuhan hidupnya petani terpaksa menjalankan usaha lain di luar sektor pertanian. Terjadinya banjir yang sulit diprediksi menyebabkan daya adaptasi yang diterapkan petani bersifat penanggulangan, yaitu dengan melakukan aktivitas di luar usahatani (off farm) maupun di dalam usahatani itu sendiri (on farm) dengan mengalokasikan input yang terbatas sehingga sulit untuk memperoleh hasil yang optimal.
Description:
Buku ini membahas tentang suatu fenomena bahwa ketahanan pangan (food security) merupakan isu sentral yang banyak mendapat perhatian dunia akibat adanya pertambahan jumlah penduduk secara signifikan, meningkatnya harga pangan, alih fungsi lahan pertanian yang tidak terkendali, penurunan produksi pertanian akibat perubahan iklim global, serta menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat terutama di negara-negara berkembang. Walaupun secara nasional, produksi padi mengalami peningkatan, ketahanan pangan di tingkat wilayah belum tentu dapat menjamin ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.
Dua kecamatan di Kabupaten Pangandaran yaitu Padaherang dan Kalipucang merupakan daerah yang lebih didominasi oleh lahan sub optimal karena sering mengalami banjir yang hampir terjadi setiap tahun. Lokasinya yang lebih rendah dibandingkan dengan permukaan air sungai serta tingkat sedimentasi yang tinggi di Sungai Citanduy menjadi salah satu penyebabnya. Sawah yang tergenang akibat banjir yang sering melanda kawasan tersebut mengindikasikan adanya masalah ketahanan pangan yang berdampak kepada kerentanan pangan.