Abstract:
Tanaman mangkokan (Notophanax scutellarium Merr.) merupakan tanaman yang
memiliki manfaat untuk lingkungan dan kesehatan. Dikalangan masyarakat
Indonesia tanaman mangkokan di jadikan tanaman hias dan daun mangkokan juga
diduga memiliki khasiat dalam menyembuhkan luka, seperti luka bakar. Sehingga
daun mangkokan diindikasikan memiliki senyawa flavonoid, tanin, dan saponin,
yaitu merupakan senyawa yang berperan aktif untuk penyembuhan luka.Penelitian
dilaksanakan pada bulan maret sampai bulan juli 2021 di Kampung Cibitung
Rt.003/Rw.020 Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap
(RAL) dengan 3 perlakuan, untuk masing-masing ekstrak daun mangkokan
dengan (P1) Pemberian ekstrak daun mangkokan dengan konsentrasi 25%, (P2)
Pemberian ekstrak daun mangkokan dengan konsentrasi 50%, (P3) Pemberian
ekstrak daun mangkokan dengan konsentasi 75% dan enam kali ulangan.
Parameter yang diamati adalah panjang luka sayat pada tikus putih. Data hasil
pengukuran panjang luka sayat diuji statistik dengan teknik ANAVA satu faktor
dan uji lanjut menggunakan Uji Duncan. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa
ekstrak daun mangkokan (Notophanax scutellarium Merr.) pada konsentrasi 75%
lebih berpengaruh pada penyembuhan luka sayat pada tikus putih.