dc.contributor.author |
NILAI-NILAI PATRIOTISME KH ZAINAL MUSTAFA 1927-1944 Ilma Fitriani (2105160043) Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh Jl. R.E. Martadinata No. 150, SALSABILA Ciamis E-mail : ilmafitriani69@gmail.com Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode historis atau metode sejarah. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu melalui studi literatur yang merupakan teknik pengumpulan data dengan menelusuri literatur yang ada serta menelaahnya secara tekun. Adapun langkah-langkah yang termasuk dalam metode sejarah dibagi menjadi empat langkah yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dann historiografi. Patriotisme adalah sikap rela berkorban untuk bangsa dan negara. Tujuan penelitian ini untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang sejarah lokal khusunya yang ada di Tasikmalaya. KH Zainal Mustafa merupakan kiai muda yang berjiwa revolusioner. Beliau menganut paham pendidikan yang sifatnya “Non Cooperation” tidak mau bekerja sama dengan pemerintahan Belanda. Secara terang-terangan beliau mengadakan kegiatan yang membangkitkan semangat kebangsaan dan sikap perlawanan terhadap pendudukan penjajah. Melalui khutbah-khutbahnya beliau selalu menyerang kebijakan politik kolonial Belanda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan melihat nilai-nilai patriotisme KH Zainal Mustafa yang bisa membangunkan jiwa patriotisme dari dalam diri kita. Agar kita sadar betapa besarnya perjuangan pahlawan kita untuk memperjuangkan tanah air sehingga kita bisa menikmati kemerdekaan sampai sekarang. Penelitian ini menggunakan desain metode sejarah dengan langkah-langkah penelitian yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan tahap terakhir yaitu historiografi, menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yaitu studi literatur atau studi kepustakaan. Nilai-nilai patriotisme KH Zainal Mustafa yaitu Berdakwah Membangkitkan Semangat Tanah Air, Perlawanan Sukamanah Terhadap Jepang. Kata Kunci: Nilai-nilai, Patriotisme, KH Zainal Mustafa. |
|
dc.date.accessioned |
2022-08-05T02:50:51Z |
|
dc.date.available |
2022-08-05T02:50:51Z |
|
dc.date.issued |
2019-08 |
|
dc.identifier.uri |
http://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/1391 |
|
dc.description.abstract |
SALSABILA FAUZIAH. 2019. Analisis Proses Berpikir Kreatif Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Tahapan Wallas. Program Studi Pendidikan Matematika. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh Ciamis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah melalui tahapan Wallas. Metode Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa pemberian soal tes materi perbandingan dan wawancara tidak terstruktur. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII MTs. Al –Munawwaroh Kabupaten Tasikmalaya sebanyak tiga orang. Teknik analisis yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pada tahap persiapan subjek berkemampuan tinggi dan sedang mampu memahami dan menyampaikan informasi yang terdapat dalam soal, sedangkan siswa yang berkemampuan rendah belum mampu menyampaikan informasi soal dengan bahasanya sendiri; (2) Pada tahap inkubasi,. siswa berkemampuan rendah siswa membutuhkan waktu yang lama untuk memikirkan solusi dari permasalahan. Siswa berkemampuan sedang diam megingat kembali rumus yang digunakan untuk memecahkan masalah. Sedangkan siswa berkemampuan tinggi siswa tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memikirkan solusi dari permasalahan yang dihadapi dengan mengingat soal yang sudah diajarkan. (3) Pada tahap iluminasi, siswa berkemampuan rendah menyelesaikan masalah menggunakan cara perbandingan senilai namun kurang teliti dan salah pada hasil akhir. Pada siswa berkemampuan sedang menyelesaikan masalah menggunakan cara perbandingan senilai dengan tepat . Untuk siswa berkemampuan tinggi menyelesaikan dengan cara perbandingan senilai dan bilangan pengganti dengan hasil yang benar. (4) Pada tahap verifikasi, siswa berkemampuan rendah tidak mampu menyelesaikan masalah dengan tuntas dan tidak tepat. Siswa berkemampuan sedang mampu menyelesaikan masalah secara benar dan mampu menyelesaikan masalah dengan cara lain. Sedangkan pada siswa berkemampuan tinggi mampu menyelesaikan masalah dengan 2 cara secara benar juga.
Kata Kunci: Berpikir Kreatif, Tahapan Wallas, Perbandingan. |
en_US |
dc.language.iso |
other |
en_US |
dc.publisher |
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN |
en_US |
dc.subject |
Berpikir Kreatif, Tahapan Wallas, Perbandingan. |
en_US |
dc.title |
ANALISIS PROSES BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAM MEMECAHKAN MASALAH MELALUI TAHAPAN WALLAS |
en_US |
dc.type |
Article |
en_US |