Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai latar belakang munculnya Nasionalisme Turki, proses runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani, dampak runtuhnya kekhalifahan Utsmani terhadap kehidupan negara Turki. Metode yang digunakan adalah metode historis yang meliputi Heuristic (pengempulan sumber), Kritik (pengujian), Interpretasi (penafsiran), dan Historiografi (penulisan karya ilmiah). Teknik pengumpulaan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Studi ini dilakukan melalui kegiatan pengumpulan data dengan mempelajari sumber-sumber pustaka yang dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk membahas, memahami, dan menunjang terhadap penelitian. Runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani yang berakhir tanggal 3 maret 1924 tidak terlepas dari pengaruh berkembangnya Nasionalisme di Negara khilafah itu sendiri. Faham ini masuk dan berkembang seiring dengan keadaan Negara khilafah yang mulai mundur, munculnya kaum terpelajar yang berpikiran barat, adanya konspirasi dari Negara-negara Eropa dalam melemahkan khilafah, pengaruh revolusi Prancis, serta munculnya lembaga-lembaga intelektual di wilayah kekuasaan khilafah khususnya di Beirut dan Istanbul. Pengaruh Nasionalisme terhadap negara khilafah Utsmani yaitu dengan banyaknya wilayah kekuasaan khilafah yang mulai melepaskan dan memerdekakan diri seperti mesir, Saudi Arabia, syiria, yunani, Serbia, dan wilayah utsmani lainya. dan memuncak setelah berakhirnya perang dunia I ketika Mustafa kamal fasha dengan bantuan inggris pada tanggal 3 maret 1924 berhasil memproklamirkan berdirinya Negara Turki sekuler dan penghapusan khilafah. Runtuh dan hapusnya kekhalifahan Utsmani berdampak terhadap kelangsungan hidup umat muslim dunia khususnya negara Turki sendiri. Banyak perubahan dilakukan oleh Mustafa Kamal Pasha dalam membangun negara Turki sekuler diantaranya memisahkan syariat islam dari kehidupan politik, mengadopsi hukum-hukum barat, mengganti bahasa arab dengan bahasa turki, sehingga dengan itu hilanglah suatu kehidupan islami.